Firmansyah
Sudahkah sobat mulai mempersiapkan dana untuk mulai berinvestasi? Tentunya setelah bersusah payah menabung, kini saatnya dana tersebut diinvestasikan. Semakin dini sobat berinvestasi, maka semakin baik pula hasil yang akan sobat dapatkan dalam jangka panjang. Namun, sobat juga harus bijak dalam memilih investasi apa yang akan dilakukan.
Berikut adalah jenis – jenis investasi yang ada di Indonesia :
1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah deposito bank dengan tingkat bunga yang lebih tinggi daripada tabungan biasa. Deposito berjangka memiliki tanggal jatuh tempo yang jelas. Jika sobat ingin mencairkan deposito sebelum tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan, maka tentunya akan ada penalti yang diberikan.
Akan tetapi, jika deposito sobat memang sudah memasuki tanggal jatuh temponya, maka sobat memiliki hak untuk mencairkan dana tanpa adanya denda yang harus dibayarkan. Semakin lama ataupun semakin besar sobat mendepositokan uang, maka semakin banyak juga bunga yang akan didapatkan dari hasil deposito. Deposito berjangka seringkali dianggap sebagai salah satu bentuk investasi yang memiliki resiko rendah dan terbilang cukup aman.
Di samping itu, untuk melakukan deposito juga terbilang cukup mudah dan tidak rumit, sehingga banyak investor pemula yang memulai investasinya dengan deposito. Kelemahan dari deposito adalah sobat tidak akan dapat menyentuh uang selama jangka waktu yang ditentukan. Jadi, pastikan sobat memiliki uang cadangan untuk dana darurat.
Selain itu, bunga dari deposito juga terbilang cukup kecil jika dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Terkadang bunga hasil deposito bahkan tidak sebanding dengan tingkat inflasi yang terjadi.
2. Emas atau Logam Mulia
Emas atau logam mulia mungkin dapat dikatakan sebagai salah satu jenis investasi klasik yang dapat sobat pilih. Investasi ini telah populer dikalangan masyarakat Asia dari zaman dahulu hingga sekarang. Emas biasanya akan mengalami kenaikan harga sebagai respons terhadap kejadian-kejadian tertentu yang menyebabkan nilai paper investment, seperti saham dan obligasi, menurun.
Harga emas juga dapat bergejolak dalam jangka pendek, namun tetap terjaga nilainya dalam jangka panjang. Melihat hal ini, tentunya emas dapat menjadi salah satu investasi yang layak dipertimbangkan. Akan tetapi, sobat harus bersiap untuk menyediakan suatu tempat aman untuk menyimpan setiap emas maupun logam mulia yang telah dibeli.
3. Properti

Memiliki fungsi yang serupa dengan nilai properti umumnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini seringkali membuat properti menjadi investasi jangka panjang yang populer. Namun perlu diketahui bahwa selain keuntungan, kerugian melakukan investasi di properti juga terlihat sangat mencolok.
Salah satunya adalah dimana sobat akan mengeluarkan biaya yang tinggi, dan membutuhkan banyak uang untuk membeli sebuah properti. Di samping itu, properti yang dibeli tentunya juga akan membutuhkan perawatan untuk menjaganya agar memiliki nilai jual yang tinggi pada jangka waktu beberapa tahun kedepan.
Jika sobat memilih properti sebagai bentuk investasi, maka sobat memiliki dua pilihan untuk dapat memperoleh keuntungan. Pertama, dapat menunggu sampai nilai properti naik dan kemudian Anda menjualnya. Kedua, properti yang dimiliki dapat disewakan, dimana passive income akan menjadi suatu keuntungan yang sangat menggiurkan tentunya. Namun, pastikan juga sobat telah siap dengan resiko kerusakan yang mungkin akan timbul setelah masa sewa usai.
4. Saham

Saham dapat dikatakan sebagai jenis investasi yang paling terkenal. Investasi saham biasanya berupa bentuk kepemilikan sebuah perusahaan. Bila sobat memiliki saham di perusahaan, maka sobat berhak untuk mendapatkan bagian dari keuntungan yang didapatkan.
Investasi saham cenderung menawarkan hasil yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Akan tetapi, saham akan bersifat high risk, high return. Investasi jenis ini berisiko tinggi untuk dijalankan, harga saham dapat naik dan turun sangat drastis dalam jangka waktu yang cepat.
Untuk investasi saham biasa juga dikategorikan dalam dua macam, yaitu; saham dividen dan saham pertumbuhan. Saham pertumbuhan adalah saham di perusahaan yang berkembang pesat. Namun, pertumbuhan saham tidak akan membayarkan penghasilan perusahaan kepada para investor.
Perusahaan lebih suka menggunakan pendapatan mereka untuk mengembangkan bisnis mereka, sehingga satu-satunya cara untuk mendapatkan keuntungan adalah dengan menjual saham sobat. Sedangkan, dividen saham justru sebaliknya. Perusahaan akan membayar para pemegang saham dari pendapatan perusahaan. Semakin banyak saham dividen yang dimiliki, maka semakin besar juga porsi dividen yang akan didapatkan.
5. Peer to Peer Lending
Bentuk investasi dari peer-to-peer lending adalah sebuah platform pinjaman dana dari investor yang akan diberikan kepada UKM yang menjadi borrower. Setiap investor akan mendapatkan suku bunga efektif yang sangat kompetitif, hampir mencapai 18% per tahun.
Investasi jenis ini juga memungkinkan investor untuk dapat memilih sendiri, tingkatan resiko yang mampu diterima, mulai dari low risk, medium, hingga high risk. Setiap jenis resiko biasanya memiliki bunga kompetitifnya masing-masing.
Berbeda dari jenis investasi lainnya, peer-to-peer lending juga memungkinkan sobat untuk dapat mulai berinvestasi hanya dengan Rp 100.000. Tentunya investasi jenis ini sangat cocok bagi para investor pemula untuk mulai belajar mengenai dunia investasi.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai macam – macam Investasi yang ada di Indonesia. Bagi sobat yang belum memulai untuk berinvestasi, mulailah dari sekarang demi masa depan. Ingat kata Warren Buffet, hal pertama yang terbaik untuk berinvestasi adalah 10 tahun yang lalu. Sedangkan hal kedua yang terbaik untuk berinvestasi adalah sekarang.
댓글