top of page
Search

Apa itu Analisis Fundamental?

Writer's picture: Investasi KitaInvestasi Kita

Muhammad Adnan Hidayat


Analisis fundamental merupakan analisis yang mempelajari tentang kondisi fundamental perusahaan baik secara kuantitatif (keuangan) maupun kualitatif (non keuangan) dan umumnya digunakan untuk menentukan saham yang akan dibeli atau dijual. Kenapa diperlukan analisis fundamental? Prinsipnya adalah “Buy what you know, and know what you buy”. Jadi, maksud dari prinsip tersebut adalah belilah suatu barang yang kita ketahui secara jelas dan alangkah baiknya ketahuilah terlebih dahulu barang apa yang kita beli secara spesifik. Dalam berinvestasi, jangan pernah berinvestasi pada produk yang belum kita ketahui sebelumnya, dan jika ingin berinvestasi ketahuilah terlebih dahulu produk tersebut dan perkiraan nilainya.

Analogi dari analisis fundamental seperti akan membeli seekor kambing, kita perlu mengamati apa makanannya, bagaimana kondisi kandangnya, bagaimana cara merawatnya, kesehatannya, kondisi fisiknya, dan sebagainya. Begitu pula dengan membeli suatu instrumen keuangan seperti saham, kita perlu melihat atau mengamati aspek-aspek penting yang berkaitan dengan perusahaan dan memperkirakan nilainya. Seperti yang dikatakan oleh seorang investor ternama, Warren Buffet, “Membeli saham adalah membeli sebuah bisnis, artinya kita harus menganalisis bisnisnya, bukan sekedar pergerakan harga sahamnya”.

Analisis fundamental memiliki 2 jenis pendekatan, yaitu Top Down Approach dan Bottom Up Approach. Penejelasannya sebagai berikut.


Top Down Approach adalah pendekatan dari atas ke bawah, maksudnya adalah menganalisa perusahaan melalui faktor eksternal seperti kondisi makro ekonomi atau pasar yang sedang terjadi terlebih dahulu kemudian menganalisa kondisi industri dan terakhir menganalisa kondisi perusahaan yang dimaksud.

1. Analisa Makro Ekonomi

Analisa pada makro ekonomi ini guna mengetahui kondisi ekonomi sekarang dan pengaruhnya di masa mendatang. Indikator yang diamati sangat dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi pemerintah, yaitu PDB (Produk Domestik Bruto), inflasi, tingkat suku bunga, dan fluktuasi nilai tukar. Tak hanya kebijakan ekonomi namun kestabilan politik juga mempengaruhi kondisi dunia usaha dan pergerakan harga saham, seperti yang akan terjadi pada tahun 2019 ini.

2. Analisa Industri

Analisa ini mempelajari keadaan kompetitif dari suatu sektor industri dalam hubungannya dengan yang lain serta mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang mempunyai potensi pada suatu sektor industri tertentu. Industri yang bertumbuh pesat akan melambangkan harga saham perusahaan industri tersebut. Indikator penting yang diamati dalam analisa ini yaitu tingkat penjualan, laba, dividen, struktur modal, regulasi, dan inovasi. Sedangkan untuk menilai prospek industri di masa yang akan datang adalah kinerja perusahaan, historis perusahaan, kebijakan pemerintah, dan perubahan struktual.

3. Analisa Perusahaan

Analisa yang dilakukan adalah analisa keuangan dan biasanya menggunakan analisa rasio. Terdapat 6 macam rasio dalam analisa ini, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio, profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio pasar. Dalam rasio-rasio tersebut masih terdapat beberapa rasio lagi, namun hanya sedikit yang sering digunakan analis khususnya investor untuk menilai perusahaan tersebut layak atau tidak. Rasio tersebut adalah EPS (Earning Per Share), PER (Price Earning Ratio), PBV (Price to Book Value), ROE (Return On Equity), DY (Dividend Yield), dan DER (Debt to Equity Ratio). Selain menganalisis rasio keuangan, para investor juga dapat melakukan analisis kualitatif, yaitu mencari tahu mengenai manajemen perusahaan, keunggulan bersaing perusahaan, bagaimana cara perusahaan menghasilkan laba, bagaimana model bisnis perusahaan, dan kebjiakan perusahaan (Corporate Action) tersebut.


Bottom Up Approach merupakan kebalikan dari Top Down Apporach yaitu pendekatan analisis kondisi perusahaan yang dimaksud terlebih dahulu, kemudian industri perusahaan, dan terakhir kondisi makro ekonomi atau pasar. Dalam hal ini investor yakin bahwa jika fundamental perusahaan sudah kuat maka dalam suatu kondisi makro ekonomi seperti apapun perusahaan tetap akan berjalan lancar.

8 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


©2019 by Investasi Kita. Proudly created with Wix.com

bottom of page